JAKARTA, memograph – Pada pemberlakukan PSBB ketat di Jakarta pada Senin (14/9/2020), Pemprov DKI sudah mengeluarkan regulasi baru. Yakni, Pergub DKI Nomor 88 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Pergub Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB Dalam Penanganan Covid-19 di Jakarta.
Dalam aturan baru tersebut, pada pasal 20 disebutkan, untuk penanganan Covid-19, setiap orang yang positif melakukan isolasi terkendali atau perawatan di rumah sakit sesuai rekomendasi tenaga kesehatan. Untuk lokasi isolasi terkendali itu, sedang disiapkan fasilitasnya. Salah satunya, dengan memanfaatkan tower di Wisma Atlet.
’’Lengkapnya nanti akan diumumkan. Tapi arahnya pertama adalah menggunakan fasilitas di Wisma atlet, tower 4 dan 5 itu dikhususkan untuk isolasi mandiri yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk orang yang terpapar dengan gejala ringan atau tanpa gejala,’’ terang Gubernur DKI Anies Baswedan kepada awak media di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (14/9/2020).
Selain memanfaatkan tower 4 dan 5 Wisma Atlet, dia juga menyebutkan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 nasional juga sedang menyiapkan hotel untuk tempat isolasi terkendali.
’’Nantinya, hotel juga akan digunakan untuk tempat isolasi selain Wisma Atlet. Tapi, kami massih menunggu sampai detail perinciannya. Kalau sudah ada kami umumkan,’’ tutur Anies.
Lebih lanjut, Anies menerangkan, terkait penemuan kasus yang mengharuskan seluruh gedung ditutup disebutkannya tetap berjalan. Namun, penutupan Balai Kota, Jakarta Pusat tidak dilakukan meski Sekretaris Daerah DKI Saefullah terpapar Covid-19. Atas terpaparnya Sekda Saefullah, dia menyebutkan, kejadiannya sudah cukup lama. Memang, Sekda Saefullah belum bekerja ke kantor sejak beberapa hari lalu. ’’Sudah lama kenanya (Sekda), sudah selesai. Itu kejadiannya sudah kurang lebih 10 hari lalu, gitu ya makasih,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membenarkan, tower 4 dan 5 akan dimanfaatkan untuk isolasi. ’’Jadi, tower untuk perawatan pasien itu 6 dan 7 dengan kapasitas 2.700. Per dua hari lalu, terisi 1.600, jadi masih ada 1.100 tempat tidur di sana. Itu angka fluktuatif karena pasien keluar masuk. Jadi, sebetulnya cukup banyak kapasitas untuk menangani pasien sedang dan ringan. Sedangkan tower 4 dan 5 untuk isolasi mandiri bagi mereka yang tidak bisa isolasi mandiri di rumah atau telah mendapatkan rekomendasi dari kelurahan dan Puskesmas,’’ terangnya.
Untuk tower 4 dan 5 itu, menurutnya sudah sangat siap dioperasikan untuk pasien yang seharusnya isolasi mandiri. Sementara untuk kapasitanya cukup besar, keduanya bisa mencapai sekitar 4.800-an. ’’Semua sudah tersedia di tower 4 dan 5. Hanya masalah listrik, dan itu sudah kami cek. Total kapasitasnya sekitar 4.800-an,’’ katanya.
Menurut Wiku, penyediaan tower 4 dan 5 sebagai ruang isolasi itu bertujuan untuk mengurangi keterpakaian tempat tidur di Rumah Sakit Rujukan Covid-19. Jika keterpakaiannya berkurang, maka pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat bisa dirawat di RS tersebut. (ulf/agg)