JAKARTA, memograph – Pemprov DKI sudah memberlakukan kebijakan Ganjil Genap (Gage) sejak 3 Agustus 2020. Namun, kebijakan untuk pemberian sanksi baru mulai dilakukan sejak Senin kemarin (10/8/2020). Hal itu karena sepekan pertama pemberlakuan, Pemprov DKI dan Dirlantas Polda Metro Jaya melakukan sosialisasi terlebih dahulu.
Berdasar data Dirlantas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI, ada sebanyak 1.062 kendaraan yang diberikan sanksi karena melanggar kebijakan pembatasan operasi kendaraan tersebut. Perinciannya, sebanyak 619 kendaraan diberikan sanksi tilang manual dan 443 kendaran tilang elektronik (E-TLE).
Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo menuturkan, hari pertama pemberlakukan sanksi, banyak sekali kendaraan yang melanggar. Jumlahnya mencapai 1.062 kendaraan. Bagi kendaraan yang melanggar tersebut akan dikenakan sanksi sebesar Rp 500 ribu.
Meski banyak kendaraan yang melanggar, Syafrin menyebutkan kinerja lalu lintas tampak membaik. Hal itu terlihat dengan menurunnya volume lalu lintas di 25 ruas jalan yang diberlakukan Gage. ’’Sejak diberlakukan kembali, mulai 3-7 Agustus, volume lalu lintas menurun 2,4 – 4,63 persen. Selain itu kecepatan lalu lintas juga meningkat, dari 1,36 – 16,36 persen,’’ terang Syafrin kepada awak media.
Dengan memberlakukan kebijakan Gage, Syafrin juga tidak menampik ada peningkatan angkutan umum. Mulai dari Transportasi Jakarta, MRTJ, LRTJ, KRL, dan Kereta Bandara. ’’Dari data kami, peningkatannya antara 0,64 – 6,25 persen,’’ terangnya.
Lebih lanjut, Syafrin menyebutkan kebijakan Gage kembali diberlakukan pada masa pandemi ini untuk mengendalikan mobilitas atau pergerakan masyarakat. Jika aturan kebijakan Gage yang berlaku mulai 06.00 – 10.00 dan 16.00 – 21.00 tidak efektif mengendalikan pergerakan masyarakat, dia akan meningkatkannya. Yakni, memberlakukan Gage sepanjang hari. Bahkan, dia menyebutkan akan berlaku juga bagi sepeda motor.
Lebih lanjut, jika data Dinas Perhubungan DKI menunjukkan peningkatan penumpang kendaraan umum hingga 7 Agustus 2020 maksimal 6,25 persen. Namun, berdasar data terbaru PT Transportasi Jakarta (TJ), peningkatan penumpang cukup naik signifikan pada Senin (10/8). Total pelanggan yang dilayani PT TJ pada Senin (10/8), meningkat menjadi sekitar 340 ribu.
’’Naiknya (jumlah penumpang yang dilayani pasca sepekan Gage) itu sekitar 15 persen. Dari 324 ribu menjadi sekitar 340 ribu (penumpang),’’ ujar Direktur Utama PT TJ Sardjono Jhony Tjitrokusumo.
Untuk mengantisipasi itu, dia menyebutkan sebelum pelaksanaan Gage, PT TJ sudah menyiapkan penambahan armada sekitar 155 unit. ’’Kami sudah tambah armada sebanyak 25 persen,’’ katanya. (ulf/agg)