Apresiasi Kerja Sama Indonesia-Tiongkok
JAKARTA, memograph- Kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Tiongkok dalam hal travel corridor menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Itu adalah salah satu pembahasan dalam perbincangan telepon antara Jokowi dan Presiden Tiongkok Xi Jinping terkait kerja sama mengenai vaksin Corona.
”Saya menyambut baik pengaturan travel corridor yang telah disepakati dua negara tanggal 21 Agustus 2020 lalu untuk memudahkan perjalanan bisnis esensial dan kunjungan kedinasan yang mendesak, tentunya dengan terus mematuhi protokol kesehatan secara ketat,” ujar Jokowi dalam siaran pers tertulis dari Sekretariat Presiden pada Selasa (1/9/2020).
Dalam obrolan tersebut, Jokowi juga mengapresiasi dukungan pemerintah Tiongkok dalam penanganan Covid-19. ”Saya apresiasi dukungan pemerintah Tiongkok dalam upaya penguatan kerja sama kesehatan yang strategis, termasuk co-production dan penyediaan vaksin Covid-19,” ujar Jokowi.
Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama investasi di antara kedua negara yang terus saling menguntungkan. Dalam kesempatan itu, Jokowi berterima kasih atas ucapan selamat peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok.
“Terima kasih atas surat Presiden Xi, mengenai ucapan selamat peringatan 70 tahun hubungan bilateral kita, saya harapkan hubungan dan kerja sama antara dua negara akan lebih kuat dan saling menguntungkan,” kata Jokowi.
Sebagaimana diketahui, terkait penanganan Covid-19, Indonesia mendatangkan vaksi dari perusahaan farmasi asal Tiongkok, Sinovac. Bulk atau konsentrat vaksin Covid-19 dikirim ke PT Bio Farma di Bandung. Proses pengiriman telah dimulai pada November hingga Maret 2021. Sebagaimana dikutip dari CNNIndonesia.com, Bio Farma dipastikan akan menerima bulk ready to fill (RTF) sebanyak 50 juta dosis.
Pengiriman bulk tersebut dari perusahaan farmasi asal Tiongkok tersebut akan dibagi dalam skema pengiriman 10 juta dosis setiap bulan. Pada November 2020 nanti, Bio Farma akan mendapatkan 10 juta dosis pertama, dilanjutkan pada Desember dengan jumlah yang sama dan seterusnya hingga Maret 2021 dengan total mencapai 50 juta dosis.
Jumlah 50 juta dosis bulk vaksin tersebut sesuai dengan kesepakatan Prelimenary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Production of Covid-19 Vaccine yang ditandatangani oleh Bio Farma dengan Sinovac pada Kamis (20/8/2020) di Hainan, Tiongkok.
Selain kesepakatan soal 50 juta dosis bulk vaksin hingga Maret 2021, Bio Farma dan Indonesia yang diwakili oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam pertemuan itu juga akan mendapatkan pasokan bulk vaksin hingga akhir 2021. ”Ini adalah kerja sama yang cukup panjang antara Bio Farma dan Sinovac,” terang Retno. (red/agg)