Menemani suami bekerja di negara orang adalah kewajiban yang harus didukung penuh. Makanya Ratih Suryati harus total melayani keluarganya selama 3,5 tahun di New York, Amerika Serikat.

MENURUT Ratih, kesibukannya di sana tidak hanya mengurusi keluarga. Tapi, dia juga aktif di berbagai organisasi dan komunitas, seperti; Dharma Wanita Persatuan (DWP) PTRI NY sebagai pengurus di Bidang Ekonomi, Majelis Ta’lim Rabu Halaqoh, Pengajian Jum’at Ummahat, Arisan KJRI, Arisan Forest Hills, English Club, Parent’s School Program dan masih ada beberapa aktivitas lainnya di luar rutinitas dalam rumah tangganya.
Banyak kegiatan yang sudah dilaluinya bersama Organisasi DWP, tak heran Ratih begitu berkesan saat acara farewell yang diselenggarakan 17 Juli 2020 lalu.
”Meskipun acara farewell kali ini dilaksanakan melalui virtual Zoom yang tidak seperti biasanya tapi saya sangat terkesan sekali. Karena ibu-ibu semua mempersiapkan acara tersebut dengan sangat baik. Acara tersebut dihadiri oleh seluruh anggota DWP PTRI NY (20 orang, red) termasuk Ibu Dubes selaku ketua DWP PTRI NY,” kata Ratih kepada memograph.id.
Di acara yang di-support aplikasi Zoom itu, Ratih mengaku campur aduk perasaannya. Ada sedih, bahagia, dan haru. ”Karena masing-masing menyampaikan kesan-kesannya kepada saya, dan mereka membuatkan video khusus tentang saya selama saya berada di organisasi tersebut. Tak kalah special lagi, ibu-ibu juga membuatkan video rekaman lagu yang bagus sekali,” kata ibu dua anak itu.
Sebagai pengurus DWP PTRI NY, Ratih banyak terlibat dalam kegiatan DWP seperti bazaar dan pagelaran kebudayaan. Bazaar internasional sifatnya insidentil, hanya dilaksanakan ketika ada moment tertentu saja. Ratih bersama pengurus DWP PTRI NY lainnya biasa terlibat dalam persiapan maupun pelaksanaan acara.
Adapun tujuan mengikuti Bazaar Internasional tersebut dalam rangka mempromosikan kuliner dan hasil kerajinan atau cindera mata khas Indonesia kepada masyarakat internasional. ”Peminatnya banyak dan berasal dari berbagai negara di dunia yang tinggal di USA. Adapun menu favorit di sana biasanya sate ayam dengan bumbu kecap,” ceritanya, antusias. ”Kami sengaja tak pakai bumbu kacang karena riskan buat pengunjung yang alergi jenis polong-polongan itu,” tambahnya.
Selain farewell DWP PTRI NY, Ratih juga mengalami farewell via aplikasi Zoom yang diadakan oleh komunitas lainnya. ”Saya amat sangat menghargai dan memaklumi sekali kalau acara farewell kali ini hanya bisa dilakukan virtual. Biasanya kami mengadakan farewell di luar rumah, berkumpul dan saling bertatap muka, makan bersama sambil ngobrol-ngobrol santai tapi selama masa pandemi ini, kami satu sama lain berusaha untuk stay at home demi menjaga kesehatan masing-masing untuk kebaikan bersama,” beber Ratih.
Kini, Ratih bersama suami sudah pulang ke tanah air beberapa hari lalu. Walaupun, proses pemulangannya begitu panjang. Sebab, dia harus batal pulang beberapa kali karena situasi penerbangan yang berubah-ubah di masa pandemi ini. Mereka akhirnya bersyukur sudah menginjakkan kaki kembali di Indonesia. ”Biasanya suami tiga tahunan tugas di sini dulu, nanti baru ditugaskan keluar lagi,” tuturnya. (ulf/agg)