JAKARTA, memograph- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) melalui akun Instagram resminya, @lapan_ri, mengumumkan akan ada empat peristiwa alam. Eits! Jangan berpikir buruk dulu ya! Peristiwa dimaksud adalah fenomena astronomi yang indah untuk disaksikan. Terutama, bagi Anda para pecinta astronomi.
Menurut kalender tersebut, empat fenomena itu yakni, Bulan Apogee, Fase Perbani Akhir, Puncak Hujan Meteor Perseid, dan Venus Mencapai Elongasi. Semua itu diperkirakan terjadi dalam rentang waktu 9 Agustus – 13 Agustus.
Lalu, apa sih yang dimaksud empat istilah yang asing di telinga itu? Berikut ulasannya; pertama, Bulan Apogee. Fenomena ini terjadi pada 9 Agustus 2020. Itu merupakan fenomena di mana Bulan akan berada di titik terjauh dari Bumi. Kejadian tersebut dikenal dengan Bulan Apogee, yang mana Bulan bisa berjarak sampai 407 ribu kilometer dari Bumi.

Efek visualnya adalah Bulan akan terlihat lebih kecil bila disaksikan dari daratan. Itu terjadi pukul 20.46.52 WIB dengan iluminasi 69,8 persen dan lebar sudut 29,5 menit busur. Menurut Lapan, Bulan baru dapat disaksikan ketika terbit pada pukul 22.30 WIB di arah timur dan terbenam esok hari pada pukul 10.00 WIB di barat.
Di saat bersamaan, akan terjadi konjungsi Bulan-Mars yang dapat diamati sejak pukul 22.30 WIB di arah timur dan berakhir ketika senja bahari/nautika berakhir (24 menit sebelum Matahari terbit) di barat laut.
Kedua, fenomena Fase Perbani Akhir. Menurut Lapan, pada 11 Agustus, akan berlangsung puncak fase perbani akhir pada pukul 23.44.38 WIB. Bulan berjarak 401 ribu kilometer dari Bumi dan akan tampak dengan lebar sudut 29,7 menit busur.
Baca Juga:
Saat fase perbani akhir, Bulan akan terbit di sekitar tengah malam di arah timur-timur laut dan berkulminasi di arah utara, ketika Matahari terbit. Fenomena astronomi Agustus 2020 di minggu kedua ini, Bulan terbenam di arah barat laut di sekitar tengah hari. Bulan berada di Manzilah Botein (Delta Arietis) di konstelasi Aries.
Ketiga, Puncak Hujan Meteor Perseid. Fenomena tersebut terjadi pada 12 – 13 Agustus, meskipun hujan meteor perseid aktif sejak tanggal 17 Juli – 24 Agustus. Lapan menerangkan, hujan meteor itu dinamai berdasar titik radian (titik asal munculnya hujan meteor) yang terletak di konstelasi Perseus.
Visualnya bisa disaksikan mulai tengah malam sampai fajar bahari/nautika berakhir (24 menit sebelum Matahari terbit), ketika titik radian berkulminasi di arah utara dengan ketinggian 25,3 derajat. Intensitas maksimum hujan meteor perseid ini bisa mencapai 60 – 70 meteor tiap jam dengan kelajuan meteornya menyentuh 212.400 kilometer per jam.
Keempat, fenomena Venus Mencapai Elongasi. Pada 13 Agustus pukul 07.21 WIB sebesar 46 derajat, Venus akan mencapai elongasi maksimum di arah barat. Menurut Lapan, Venus terletak di 20 derajat utara Matahari dengan ketinggian 41,3 derajat dan berada di Manzilah Alhena (Gamma Geminorium) konstelasi Gemini.
Fenomena Venus tersebut bisa diamati dengan mata telanjang karena magnitudonya mencapai -4,3 dan lebar sudut 23,8 detik busur. Elongasi maksimum barat Venus terjadi sekira setiap 19 bulan sekali, di mana terakhir pada 6 Januari 2019 dan akan terjadi lagi pada 21 Maret 2022 bertepatan Ekuinoks Aries. (red/agg)