KARAWANG, memograph – Pembatasan Liburan Nataru (natal dan tahun baru) menjadikan aparat ekstra ketat, dengan membuat aturan terkait liburan akhir tahun 2020.
Di Karawang, Bupati Cellica mengeluarkan Surat Edaran Nomor 443/6654/Disparbud tentang pembatasan kegiatan libur Natal dan Tahun Baru. Surat edaran tersebut dikeluarkan guna mencegah adanya kerumunan dan berpotensi terjadi penyebaran virus korona di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Surat edaran tersebut juga disampaikan kepada sejumlah pemilik, pengelola ataupun pelaku di bidang ekonomi kreatif, UMKM, dan rumah makan serta kafe. Bupati bersama Kapolres, Kodim 0604 Karawang, Kejaksaan dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyampaikan kepada para pelaku usaha untuk tidak mengadakan acara pesta atau perayaan Tahun Baru.
Ada tiga poin penting dalam surat edaran tersebut. Yakni, tidak menyelenggarakan kegiatan perayaan malam tahun baru, tidak memfasilitasi kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak lain karena dapat menimbulkan keramaian, dan seluruh masyarakat baik perseorangan, maupun kelompok masyarakat dengan tidak berkerumun pada saat perayaan libur Nataru.
Bupati mengatakan, saat ini Karawang masih di zona merah penyebaran Covid-19. Bahkan, jumlah kumulatif warga Karawang yang terpapar corona mencapai 4.444 orang hingga hari Kamis 17 Desember 2020.
“Hari ini ada penambahan 90 orang. Beberapa hari terakhir kita ada penambahan sampai 150 pasien,” ujarnya.
Lonjakan Covid-19 di Karawang membuat seluruh bed di rumah sakit penuh. Pemkab harus menyewa sejumlah hotel untuk isolasi pasien.
“Kami harap agar teman-teman pemilik, pengelola ataupun pelaku usaha di bidang ekonomi kreatif untuk arif dan mengerti kondisi saat ini,” tandasnya. (ulf/red)