DEPOK, memograph – Bakal calon Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan akan mengedepankan politik santun. Hal tersebut disampaikannya setelah rampung mendaftar bersama pendampingnya Imam Budi Hartono (IBH) ke KPU Kota Depok pada Minggu (6/9/2020).
”Kita akan kedepankan politik yang santun, politik dalam kebersamaan. Kita tidak pernah menganggap itu sebagai lawan apalagi musuh, tetapi mereka adalah warga masyarakat dan sahabat di Kota Depok yang pada saat ini kebetulan mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi,” kata Idris.
Idris mengaku, tidak punya strategi khusus untuk menghalau kampanye hitam atau negatif yang biasanya muncul pada setiap kontestasi pilkada. Idris pun berharap, pandangan tersebut juga ada pada calon lainnya yang berkompetisi dalam Pilkada 2020. “Harapan kami ini juga bisa dilakukan teman-teman yang pada saat ini melakukan pilkada tahun ini,” ucap Idris.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bakal pasangan calon (Bapaslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna dan Afifah Alia dalam deklarasi mereka pada Kamis lalu (3/9/2020), sempat menyinggung kinerja Mohammad Idris. Di mana, Idris sebagai wali kota membatasi peran wakilnya; Pradi Supriatna dalam tugas-tugas pemerintahan. Atas dasar itu, Bapaslon Pradi-Afifah berkomitmen untuk memegang prinsip kesetaraan kepemimpinan.
”Bang Pradi ini sebagai wakil yang mungkin wakil beneran. Jadi tidak banyak terlibat dalam kebijakan-kebijakan. Bahkan, kebijakan penting yang mestinya didiskusikan kepada wakil jarang sekali. Bahkan, tidak sama sekali diajak untuk mengambil langkah-langkah kebijakan oleh wali kota,” ujar Ketua Tim Pemenangan Koalisi Depok Bangkit Nuroji kepada awak media.
Dalam kegiatan pendaftaran pada Minggu, Idris dan IBH mengaku sudah mengurus izin cuti sebagai wali kota. Sedangkan IBH sudah mengundurkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. “Pak Imam juga sudah mengundurkan diri dari DPRD Jabar. Saya sudah mengajukan cuti ke Pak Gubernur. Penerapan cutinya mulai tanggal 26 September pada saat awal kampanye sampai 5 Desember,” terang Idris. Artinya, dia mulai aktif kembali mengemban tugas akhir sebagai wali kota pada 6 Desember mendatang.
Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna mengatakan, berdasar salah satu syarat pendaftaran yang ada, yaitu dukungan partai yang memiliki kursi di DPRD Kota Depok, dapat dipastikan jika Pilkada Kota Depok 2020 akan berlangsung secara head to head.
“Salah satu persyaratan pencalonan adalah partai politik pengusul adalah mereka yang memiliki kursi di DPRD. Persyaratan yang kita terima semua partai politik yang ada memiliki kursi di DPRD telah mendaftarkan pasangan calonnya. Dengan ini kita pastikan akan head to head,” ucap dia. (ulf/agg)