JAKARTA, memograph- Pasca aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja pada Kamis (8/9/2020), beberapa fasilitas Transportasi Jakarta (TJ) mengalami kerusakan. Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT TJ Nadia Diposanjoyo kepada awak media menyatakan, total ada 18 halte TJ yang terdampak aksi tersebut. ’’Hingga pukul 20.30 (Kamis, red), ada sebanyak halte TJ yang dirusak dan dibakar oknum tidak bertanggung jawab,’’ terangnya.
Untuk yang dibakar itu ada delapan halte. Yakni, halte Bundaran HI, Sarinah, Tosari, Tosari Lama, Karet Sudirman, Sentral Senen, Senen arah Pulo Gadung, dan Senen arah HCB. ’’Api mulai terlihat sekitar pukul 17.07. Semua petugas dan pelanggan kami yang berada di lokasi juga sudah berhasil dievakuasi dengan selamat dan tidak ada korban jiwa,’’ tuturnya.
Menurut Nadia, yang terbakar ada delapan, yang dirusak sepuluh halte. Yakni, halte Harmoni Central Busway (HCB), Bank Indonesia (BI), Gambir 1, Sumber Waras, Grogol 1, Dukuh Atas 1, Petojo, Benhil, RS Tarakan, dan Kwitang.
’’Estimasi kerugian yang dialami TJ sekitar Rp 45 miliar sejauh ini. Kami belum mengetahui total kerugian yang dialami dengan adanya perusakan ini. Tapi, dengan kerusakan ini warga yang akan melakukan transit akan kesulitan. Belum lagi, pembangunan kembali halte membutuhkan waktu,’’ ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, masa pendemo memenuhi sejumlah ruas jalan Ibu Kota DKI sejak Kamis pagi.
Ribuan pendemo memadati ruas jalan, termasuk koridor TJ. Akibat kondisi itu, layanan operasi TJ mengalami modifikasi dengan pengalihan dan perpendekan rute. Di antaranya, Koridor 9 (Pluit – Pinang Ranti), Koridor 1 (Blok M – Kota), Koridor 2 (Pulogadung – Harmoni), Rute 6A (Ragunan-Monas Via Kuningan), dan Rute 6B (Ragunan – Monas via Semanggi), Koridor 3 (Kalideres – Pasar Baru), Koridor 8 (Lebak Bulus – Harmoni), dan Rute 7A (Kampung Rambutan – Lebak Bulus), Rute 1A (PIK – Balaikota). (ulf/agg)