PSBB Masa Transisi Fase I Diperpanjang
JAKARTA, memograph – Pemprov DKI kembali memperpanjang kebijakan Masa Transisi PSBB Fase I untuk kali keempat hingga 27 Agustus 2020. Perpanjangan kebijakan tersebut bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jakarta.
Dalam siaran persnya Kamis malam (13/8/2020), Gubernur DKI Anies Baswedan menuturkan, perpanjangan kebijakan tersebut diputuskan setelah Pemprov DKI berkonsultasi dengan pakar kesehatan. Khususnya, bidang epidemiolog.
Untuk perpanjangan keempat ini, dia menyebutkan, Pemprov DKI akan lebih memperketat kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumuman di ruang publik. Khususnya, saat akhir pekan dan momen HUT RI ke -75 pada 17 Agustus 2020. ’’Melalui perpanjangan ini, kami bersama aparat Kepolisian dan TNI akan fokus pada penegakan aturan. Khususnya penggunaan masker kepada masyarakat,’’ ujar Anies.
Anies juga menegaskan, aktivitas sosial yang menyebabkan kerumuman akan dihentikan sementara. Khususnya, Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau car free day (CFD). Demikian juga pada momen peringatan HUT RI, dia meminta agar setiap kegiatan perayaan, khususnya perlombaan agar ditiadakan di Jakarta.
’’Kegiatan care free day kami putuskan untuk ditiadakan karena berpotensi kerumunan. Yang kedua, perayaan 17 Agustusan. Menghias kampung, rumah, maupun kantor bisa tetap berjalan. Kalau mau melaksanakan upacara juga diperbolehkan dengan jumlah yang terbatas. Tapi, lomba-lomba yang biasanya dilakukan itu ditiadakan. Karena, lomba-lomba inilah yang menyebabkan kerumunan tanpa terkendali,’’ ujarnya.
Terkait kasus positif Covid-19, Anies mengakui, Jakarta masih menunjukkan peningkatan. Dengan angka penambahan itu, secara otomatis tingkat positivity rate juga meningkat. Selama sepekan terakhir, angka positivity rate di Jakarta mencapai 8,7 persen. Angka itu cukup tinggi bila dibandingkan dengan target WHO yang menyatakan aman untuk pelonggaran itu angkanya maksimal 5 persen.
Anies mengatakan, pihaknya akan berusaha menekan angka tersebut. Yakni, dengan meningkatkan kapasitas testing agar mata rantai penularan bisa diputus dengan cepat. Sebab, ada banyak yang terkonfirmasi positif namun tidak menunjukkan gejala. Bila penemuan lebih cepat, maka penularan bisa cepat dicegah.
Lebih lanjut, Anies juga menjelaskan bahwa penggunaan ruang isolasi dan ICU di Jakarta juga meningkat seiring dengan penambahan kasus tersebut. Berdasar data mereka, selama dua pekan terakhir, terjadi tren peningkatan ruang isolasi dan ICU di Jakarta. ’’Dari 4.456 tempat tidur isolasi, 65 persen sudah terisi saat ini,” ungkap Anies.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria menuturkan, kebijakan untuk memperpanjang PSBB Masa Transisi Fase I atau tidak tergantung dari data yang dievaluasi. Dia mengakui, kasus di Jakarta cukup mengalami peningkatan. Namun, angka kematian di Jakarta masih dibawah angka nasional. ’’Angka Jakarta masih dibawah nasional. Jadi, Jakarta itu 3,6 persen, sementara nasional jauh lebih tinggi,’’ ungkapnya. (ulf/agg)