DEN HAAG, memograph– ASEAN Committee in The Hague (ACTH) menyelenggarakan perayaan ASEAN Day 2020 di Wisma Indonesia, Wassenaar, Den Haag pada Kamis (6/8/2020). Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan seluruh kedutaan ASEAN di Den Haag, yakni Filipina, Malaysia, Thailand, Viet Nam, dan Indonesia.
Selain itu, acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur Asia dan Oseania Kemlu Belanda Dubes Karin Mossenlechner dan pejabat desk ASEAN Kemlu Belanda Mark Versteden. Dengan protokol kesehatan, acara itu diselenggarakan di ruang terbuka.
Dalam pidato pembukaan ASEAN Day 2020, Kuasa Usaha Ad-interim (KUAI) KBRI Den Haag Fikry Cassidy mengatakan, krisis pandemik saat ini mengharuskan kita untuk mengadaptasi kenormalan baru. Namun demikian, kata Koordinator ACTH 2020 itu, kebersamaan dan persahabatan ASEAN harus terus tumbuh dan berkembang.
Baca Juga:
Hal tersebut sejalan dengan tema ASEAN Day 2020 kali ini, yaitu Cohesive and Responsive ASEAN: Rising Above Challenges and Sustaining Growth. ”Perlunya memperkuat kemitraan dan kerja sama ke depan antara ASEAN dan juga ACTH dengan Belanda,” ungkap Fikry dalam siaran pers.
Sementara itu Dubes Karin Mossenlechner menyampaikan, ASEAN adalah rekan yang penting bagi Belanda. Hal itu diperkuat dengan rencana Belanda untuk mengaksesi Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC ASEAN). Diharapkan kerja sama ke depan baik bilateral maupun ASEAN dengan UE dapat berkembang.
Setelah upacara pengibaran bendera, kegiatan tersebut diisi dengan permainan tradisional. Yakni memasukkan paku ke botol dan memindahkan karet dengan sedotan. Berbeda dengan perayaan ASEAN Day tahun-tahun sebelumnya, peringatan tahun 2020 ini dilangsungkan dengan lebih sederhana, dengan kehadiran terbatas merujuk peraturan pemerintah Belanda terkait protokol kesehatan. (rls/agg)